Sabtu, 10 November 2012

PAHLAWAN??



Lagi-lagi untuk kesekian kalinya Indonesia “menyumbangkan” salah satu budaya asli di negara ini ke negara lain. Tarian yang selama ini menjadi cirri khas sebuah daerah di Indonesia diakui oleh Malaysia sebagai tarian asli dari Malaysia. Apa yang terjadi dengan Indonesia?apakah negara ini benar-benar telah berubah menjadi negara lemah?Tidak adakah kekuatan bangsa ini untuk mempertahankan apa yang dimilkinya agar tidak diganggu dan diambil oleh bangsa lain?
Jawaban dari pertanyaan itu mungkin sederhana, bagaimana mungkin pemerintah atau rakyat Indonesia secara keseluruhan memerhatikan budayanya jika banyak hal yang harus diperhatikan. kemarin Indonesia memeringati Hari Pahlwan, berbagai wacana, cita dan harapan diumbar di  Hari Pahlwan tersebut. 
  Segudang permasalahan politik, ekonomi, budaya, hukum, dan lainnya telah menenggelamkan Indonesia di lautan masalah yang membuatnya sulit untuk naik ke permukaan. Indonesia seolah-olah tidak tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan demi permasalahan dengan baik. Menghadapi sebuah kasus,  semisal kasus terbunuhnya aktifis HAM Munir yang telah lebih dari 7 tahun tapi belum bias terkuak dengan jelas.
Konflik horizontal sampai sekarang masih belum bisa teratasi oleh rakyat Indonesia. Tawuran antar Ormas, tawuran antar kampong, tawuran antar “genk”, tawuran antar agama, dan segala jenis tawuran terus dan terus berlangsung di Indonesia tanpa henti. Jika diibaratkan Indonesia adalah kapal selam yang ingin keluar  dari lautan masalah, maka berbagai macam konflik ini adalah pertikaian para kru kapal selam. Bagaimana mungkin sebuah kapal selam akan berjalan dengan baik jika awak kapal saling bertarung, menunjukkan keegoisan masing-masing, bagaimana mungkin Indonesia bisa bangkit dan maju jika rakyat Indonesia sendiri masih tidak bisa selaras dan membangun harmoni kehidupan yang baik?
Kesimpulan yang bisa ditarik dari fenomena ini adalah telah sebulan sejak perintgatan Hari Kebangkitan nasional, tapi kita tetap belum bangkit. Jika kita kaji secara mendasar Kebangkitan Nasional adalah masa bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Tapi jika sekarang kita Hari Pahlwan hanyalah peringatan yang dilakukan oleh beberapa oknum yang dalam hatinya mungkin tidak mengetahui apa itu Hari Pahlwan seperti , pejabat, pegawai negeri, aparat negara, dan orang-orang yang ingin dinilai mencintai sejarah Indonesia.
Jika dihitung Indonesia telah berkali-kali memeringati hari bersejarah ini, tepat nya menuju peringatan ke sekian kali, tapi menurut saya semua itu hanya sebatas perayaan, hanya sebatas mengingat di pagi hari dan sore harinya lupa bahwa hari ini adalah 10 november. Hari Pahlwan seharusnya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bangsa Indonesia dalam melaksanakan berbagai hal di semua sisi pembangunan negara. Kebangkitan nasional, memotivasi abdi negara, penegak hukum, anggota legislatif, kalangan dunia usaha, pelajar dan mahasiswa, para pekerja dan seluruh rakyat, sadar bahwa dia hidup di sebuah negara yang memilki sejarah teramat besar untuk selanjutnya  mengabdi pada kepentingan bangsa dan negara.
Jika kita bahas satu persatu Hari Pahlawan bisa menjadi momentum bangkitnya berbagai sektor di negara Indonesia. Dengan mengetahui bangkit seperti apa yang harus kita lakukan bisa membuat kita tidak sekedar melakukan perayaan bangkit, tapi juga bangkit yang membangun, bangkit yang mebuat perubahan, bangkit yang bergerak untuk sebuah kemajuan.
  Di bidang politik, semangat kebangkitan nasional memicu kegiatan politik yang positif. Politik bukan hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan tapi, politik menjadi  tempat berperan aktifnya  seluruh komponen bangsa Indonesia dalam menyukseskan kegiatan pembangunan yang didasari keinginan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Untuk bidang ekonomi,kebangkitan nasional bisa diaplikasikan dengan meningkatkan  kemampuan untuk menghasilkan berbagai produk bermutu yang bernilai jual tinggi dan bisa disejajarkan dengan berbagai macam produk impor. Hal ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Indonesia akan mampu berbicara banyak di dunia ekonomi dunia jika memiliki ekonomi negara yang kuat.
Bidang pendidikan juga harus bangkit dengan maksimal. Anggaran pendidikan yang sudah ada kita maksimalkan dengan lebih baik. Pengawasan akan masalah dana harus benar-benar teliti agar tidak ada lagi penyelewengan. Para siswa Indonesia telah mampu berbicara banyak di olimpiade sains internasional. Sudah selayaknya para ilmuan Indonesia juga berlaku sama, bahkan jika perlu mampu meraih nobel demi mengharumkan Bangsa Indoensia. Kebangkitan nasional inilah momen untuk mulai bangkit dan merubah dunia pendidikan Indonesia.
Tidak kalah penting hari pahlawan yg berhubungan erat dengan kebangkitan nasional juga harus diikuti oleh kebangkitan negara dalam bidang sosial budaya. Semangat kebangkitan nasional dalam bidang ini harus sangat kokoh, karena ini merupakan pilar yang paling penting dalam menunjukkan sebuah jatidiri bangsa. Kehidupan social yang kuat dan senantiasa mengedepankan persatuan dan kesatuan, kebersamaan dan gotong royong akan membuat Indonesia hidup dalam perdamaian dan kekuatan dalam negeri yang sangat kokoh tanpa harus diselingi konflik-konflik horizontal.
Budaya Indonesia harus bisa tetap kita lesatarikan, agar tidak mudah diambil alih oleh negara lain, dalam benak kita bersama harus tertanam bahwa budaya Indonesia kita jaga , bukan untuk kita saja, tapi  untuk anak cucu kita nantinya. Betapa sedihnya nenek moyang  kita terdahulu apabila tahu suatu saat Tari Pendet, Tari Piring, Tari Saman,dan lainnya diambil alih oleh bangsa lain, dan diakui mereka sebagai budaya mereka.
Peringatan hari pahlawan telah berlangsung ,tidak selayaknya bangsa Indonesia harus menyaksikan tindakan munafik atas rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta sikap gotong royong. Sifat  yang selama ini menjadi ciri khas Indonesia dan digembor-gemborkan setiap saat. Sudah cukup rakyat Indonesia menjadi saksi tindak kekerasan, aksi premanisme, korupsi dan berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang justru mengemban amanat rakyat di posisi yang terhormat, krisis kepercayaan terhadap pemimpin, dan segala macam jenis tawuran.
Jika semua hal di atas dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia dan menjadikan tanggal 10 November 2012 lalu  sebagai momentum awal pergerakan menuju kebangkitan yang membawa perubahan, maka saya yakin beberapa tahun ke depan, tidak akan ada lagi tulisan seperti ini, yang ada hanyalah tulisan tentang berbagai keberhasilan rakyat Indonesia.
Majunya pahlwan-pahlawan baru Indonesia  bukanlah sebuah mimpi, menjadi negara hebat bukanlah sebatas angan. Semua bisa terwujud jika semua elemen yang ada dapat memilki satu tekad menuju perubahan tersebut. Semoga ke depan bangsa Indonesia bisa menata kehidupan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan sesuai dengan Pancasila.
           10 nevember bukan hanya tanggal bersejarah yang harus diperingati, tapi 10 november menjadi “alarm” yang setiap tahun mengingatkan kita agar bangun dan bangkit, bukan hanya bangkit, tapi juga berubah untuk lebih baik. Jangan sampai budaya kita kembali diambil alih oleh negara lain di tahun-tahun selanjutnya setelah kita memeringati Hari Pahlwan ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar