Lagi-lagi untuk kesekian kalinya
Indonesia “menyumbangkan” salah satu budaya asli di negara ini ke negara lain.
Tarian yang selama ini menjadi cirri khas sebuah daerah di Indonesia diakui
oleh Malaysia sebagai tarian asli dari Malaysia. Apa yang terjadi dengan
Indonesia?apakah negara ini benar-benar telah berubah menjadi negara
lemah?Tidak adakah kekuatan bangsa ini untuk mempertahankan apa yang dimilkinya
agar tidak diganggu dan diambil oleh bangsa lain?
Jawaban dari pertanyaan itu mungkin
sederhana, bagaimana mungkin pemerintah atau rakyat Indonesia secara
keseluruhan memerhatikan budayanya jika banyak hal yang harus diperhatikan. kemarin Indonesia memeringati Hari Pahlwan, berbagai
wacana, cita dan harapan diumbar di Hari Pahlwan tersebut.
Segudang permasalahan politik, ekonomi, budaya, hukum, dan lainnya telah
menenggelamkan Indonesia di lautan masalah yang membuatnya sulit untuk naik ke
permukaan. Indonesia seolah-olah tidak tahu bagaimana menyelesaikan
permasalahan demi permasalahan dengan baik. Menghadapi sebuah kasus, semisal kasus terbunuhnya aktifis HAM Munir
yang telah lebih dari 7 tahun tapi belum bias terkuak dengan jelas.
Konflik horizontal sampai sekarang
masih belum bisa teratasi oleh rakyat Indonesia. Tawuran antar Ormas, tawuran
antar kampong, tawuran antar “genk”, tawuran antar agama, dan segala jenis
tawuran terus dan terus berlangsung di Indonesia tanpa henti. Jika diibaratkan
Indonesia adalah kapal selam yang ingin keluar
dari lautan masalah, maka berbagai macam konflik ini adalah pertikaian
para kru kapal selam. Bagaimana mungkin sebuah kapal selam akan berjalan dengan
baik jika awak kapal saling bertarung, menunjukkan keegoisan masing-masing,
bagaimana mungkin Indonesia bisa bangkit dan maju jika rakyat Indonesia sendiri
masih tidak bisa selaras dan membangun harmoni kehidupan yang baik?
Kesimpulan yang bisa ditarik dari
fenomena ini adalah telah sebulan sejak perintgatan Hari Kebangkitan nasional,
tapi kita tetap belum bangkit. Jika kita kaji secara mendasar Kebangkitan
Nasional adalah masa
bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,
yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan
Jepang. Tapi
jika sekarang kita Hari Pahlwan hanyalah peringatan yang
dilakukan oleh beberapa oknum yang dalam hatinya mungkin tidak mengetahui apa
itu Hari Pahlwan seperti , pejabat, pegawai negeri, aparat negara,
dan orang-orang yang ingin dinilai mencintai sejarah Indonesia.
Jika
dihitung Indonesia telah berkali-kali memeringati hari bersejarah ini, tepat
nya menuju peringatan ke sekian kali, tapi menurut saya semua itu hanya sebatas
perayaan, hanya sebatas mengingat di pagi hari dan sore harinya lupa bahwa hari
ini adalah 10 november. Hari Pahlwan seharusnya menjadi sumber inspirasi dan motivasi
bangsa Indonesia dalam melaksanakan berbagai hal di semua sisi pembangunan
negara. Kebangkitan nasional, memotivasi abdi negara, penegak hukum, anggota
legislatif, kalangan dunia usaha, pelajar dan mahasiswa, para pekerja dan
seluruh rakyat, sadar bahwa dia hidup di sebuah negara yang memilki sejarah
teramat besar untuk selanjutnya mengabdi
pada kepentingan bangsa dan negara.
Jika
kita bahas satu persatu Hari Pahlawan bisa menjadi momentum bangkitnya
berbagai sektor di negara Indonesia. Dengan mengetahui bangkit seperti apa yang
harus kita lakukan bisa membuat kita tidak sekedar melakukan perayaan bangkit,
tapi juga bangkit yang membangun, bangkit yang mebuat perubahan, bangkit yang
bergerak untuk sebuah kemajuan.
Di bidang politik, semangat kebangkitan
nasional memicu kegiatan politik yang positif. Politik bukan hanya menjadi
ajang perebutan kekuasaan tapi, politik menjadi
tempat berperan aktifnya seluruh
komponen bangsa Indonesia dalam menyukseskan kegiatan pembangunan yang didasari
keinginan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan
sejahtera.
Untuk bidang
ekonomi,kebangkitan nasional bisa diaplikasikan dengan meningkatkan kemampuan untuk menghasilkan berbagai produk
bermutu yang bernilai jual tinggi dan bisa disejajarkan dengan berbagai macam
produk impor. Hal ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Indonesia akan
mampu berbicara banyak di dunia ekonomi dunia jika memiliki ekonomi negara yang
kuat.
Bidang
pendidikan juga harus bangkit dengan maksimal. Anggaran pendidikan yang sudah
ada kita maksimalkan dengan lebih baik. Pengawasan akan masalah dana harus
benar-benar teliti agar tidak ada lagi penyelewengan. Para siswa Indonesia
telah mampu berbicara banyak di olimpiade sains internasional. Sudah selayaknya
para ilmuan Indonesia juga berlaku sama, bahkan jika perlu mampu meraih nobel
demi mengharumkan Bangsa Indoensia. Kebangkitan nasional inilah momen untuk
mulai bangkit dan merubah dunia pendidikan Indonesia.
Tidak
kalah penting hari pahlawan yg berhubungan erat dengan kebangkitan nasional juga harus diikuti oleh kebangkitan negara
dalam bidang sosial budaya. Semangat kebangkitan nasional dalam bidang ini
harus sangat kokoh, karena ini merupakan pilar yang paling penting dalam
menunjukkan sebuah jatidiri bangsa. Kehidupan social yang kuat dan senantiasa
mengedepankan persatuan dan kesatuan, kebersamaan dan gotong royong akan
membuat Indonesia hidup dalam perdamaian dan kekuatan dalam negeri yang sangat
kokoh tanpa harus diselingi konflik-konflik horizontal.
Budaya
Indonesia harus bisa tetap kita lesatarikan, agar tidak mudah diambil alih oleh
negara lain, dalam benak kita bersama harus tertanam bahwa budaya Indonesia
kita jaga , bukan untuk kita saja, tapi
untuk anak cucu kita nantinya. Betapa sedihnya nenek moyang kita terdahulu apabila tahu suatu saat Tari
Pendet, Tari Piring, Tari Saman,dan lainnya diambil alih oleh bangsa lain, dan
diakui mereka sebagai budaya mereka.
Peringatan
hari pahlawan telah berlangsung ,tidak selayaknya bangsa Indonesia
harus menyaksikan tindakan munafik atas rasa kebersamaan, persatuan dan
kesatuan serta sikap gotong royong. Sifat yang selama ini menjadi ciri khas Indonesia
dan digembor-gemborkan setiap saat. Sudah cukup rakyat Indonesia menjadi saksi
tindak kekerasan, aksi premanisme, korupsi dan berbagai penyelewengan yang
dilakukan oleh orang-orang yang justru mengemban amanat rakyat di posisi yang
terhormat, krisis kepercayaan terhadap pemimpin, dan segala macam jenis
tawuran.
Jika
semua hal di atas dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia dan menjadikan tanggal
10 November 2012 lalu sebagai momentum awal
pergerakan menuju kebangkitan yang membawa perubahan, maka saya yakin beberapa
tahun ke depan, tidak akan ada lagi tulisan seperti ini, yang ada hanyalah
tulisan tentang berbagai keberhasilan rakyat Indonesia.
Majunya pahlwan-pahlawan baru Indonesia bukanlah sebuah mimpi, menjadi negara hebat bukanlah sebatas angan.
Semua bisa terwujud jika semua elemen yang ada dapat memilki satu tekad menuju
perubahan tersebut. Semoga ke depan bangsa Indonesia bisa menata kehidupan yang
lebih baik sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa sebagaimana yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 dan sesuai dengan Pancasila.
10 nevember bukan hanya tanggal bersejarah yang harus diperingati, tapi 10 november menjadi
“alarm” yang setiap tahun mengingatkan kita agar bangun dan bangkit, bukan
hanya bangkit, tapi juga berubah untuk lebih baik. Jangan sampai budaya kita
kembali diambil alih oleh negara lain di tahun-tahun selanjutnya setelah kita
memeringati Hari Pahlwan ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar