BANDUNG—Prabowo Subianto “berkobar” menjelaskan keadaan Indonesia
kepada kurang lebih dua ratus orang yang memadati ruang pertemuan di Hotel
Grand Preanger, Bandung dalam “Dialog Nasional Bersama Prabowo Subianto,
Sabtu(2/2). Dengan judul presentasi
“Indonesia Menghadapi Masa Depan, Tantangan Bangsa 20 Tahun ke Depan”
Prabowo dengan berapi-api menyampaikan hal negatif dan positif yang dimiliki
bangsa ini. Warga Bandung memeroleh kesempatan berdialog langsung dengan
Prabowo Subianto dalam rangka undangan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI) Wilayah Jawa Barat. Dengan tema “Kepemimpinan Nasional Menuju Penguatan
Kedaulatan Bangsa” dialog nasional ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
pada masyarakat tentang kedaulatan Indonesia saat ini.
Dalam dialog yang berlangsung 3
jam ini Prabowo menyampaikan keadaan Indonesia yang sampai sekarang masih menjadi negara terjajah.Indonesia
masih belum berdaulat, belum mandiri, dan belum sejahtera. Tidak ada bedanya
Indonesia sekarang dibandingkan dengan zaman VOC. Kekayaan alam Indonesia tidak
dinikmati oleh rakyat Indonesia, tapi oleh bangsa lain. Triliunan kekayaan
Indonesia raib entah kemana, anggaran pemerintah yang rawan korupsi, oknum
pemerintah yang tidak pro rakyat, sampai ke Indonesia yang tak mampu
mengembangkan ekonomi mikro. Indonesia negara maritim, tapi tetap melakukan
impor garam dan ikan. Indonesia negara agraris, tapi kedelai, beras, bawang,
jagung,bahkan singkong juga impor dari negara lain.”Indonesia sudah tak mampu
nanam singkong,kita negara agraris yang tidak bisa nanam singkong, kita harus
malu”ujar Prabowo.
Prabowo menjelaskan,Indonesia
berpeluang menjadi negara dengan perekonomian yang menyejahterakan rakyat jika
sistem perekonmiannya benar. Indonesia terlalu mengalami ketimpangan, uang
beredar hanya di kalangan atas, perekonomian hanya di level makro, tak
menyentuh mikro. “Di Amerika petani itu disubsidi, difasilitasi negara. Di
Indonesia BBM ynag disubsidi”terang Prabowo. Prabowo menilai maraknya korupsi
juga tidak terlepas dari sistem yang rusak, pemimpin yang lambat mengambil
sikap.“Saatnya Indonesia ini berubah, dan untuk berubah dibutuhkan pemimpin
yang tegas dan cepat tanggap”tambah Prabowo yang disambut tepuk tangan dari
ratusan orang yang hadir.
Menurut Ketua Umum ICMI Jawa
Barat,H. Moh. Najib, M.Ag ,dialog nasional ini diadakan sebagai tindak lanjut program silaturahmi kerja nasional ICMI Pusat di Jakarta. Dalam program
tersebut membahas tentang persoalan bangsa melalui dialog nasional. Dialog
nasional kali ini ICMI mengundang Prabowo karena menilai Prabowo memilki wacana
politik untuk menjadi calon presiden.Selaykanya warga Jawa Barat mengetahui
bagaiamana keadaan negara ini dan apa yang harus dilakukan. Dialog ini bebas
tanpa unsur politik, ke depan ICMI juga akan mengundang berbagai tokoh nasional
lain.”ICMI independen, ini bukan bentuk dukungan terhadap Prabowo,beliau kan
juga dewan pembina ICMI, lain waktu kita undang tokoh-tokoh yang lain”ujar
Najib.
Dalam pemaparannya Prabowo
menyampaikan empat tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa ini. Tantangan
pertama adalah menipisnya cadangan sumber daya energi. Tantangan kedua adalah
ledakan populasi warga Indonesia. Tantangan berikutnya adalah pemerintah yang
lemah, tidak efisien dan korup. Tantangan terkahir adalah ketidakseimbangan
struktural perekonomian Indonesia. Untuk mengahdapi tantangan-tantangan
tersebut Prabowo menyampaikan bermacam gagasan yang disambut tepuk tangan
meriah dari para peserta dialog dan teriakan-teriakan “Prabowo Presiden
Indonesia”.Teriakan-teriakan tersebut ditanggapi Prabowo dengan berkata “Ini
bukan tugas saya saja, ini tanggung jawab kita bersama untuk menuntaskan
tantang-tantangan ini”jawabnya.(MJ01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar