Jumat, 15 Februari 2013

Warga Bandung Dialog dengan Prabowo

 
BANDUNG—Prabowo Subianto  “berkobar” menjelaskan keadaan Indonesia kepada kurang lebih dua ratus orang yang memadati ruang pertemuan di Hotel Grand Preanger, Bandung dalam “Dialog Nasional Bersama Prabowo Subianto, Sabtu(2/2). Dengan judul presentasi  “Indonesia Menghadapi Masa Depan, Tantangan Bangsa 20 Tahun ke Depan” Prabowo dengan berapi-api menyampaikan hal negatif dan positif yang dimiliki bangsa ini. Warga Bandung memeroleh kesempatan berdialog langsung dengan Prabowo Subianto dalam rangka undangan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wilayah Jawa Barat. Dengan tema “Kepemimpinan Nasional Menuju Penguatan Kedaulatan Bangsa” dialog nasional ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang kedaulatan Indonesia saat ini.
 
Dalam dialog yang berlangsung 3 jam ini Prabowo menyampaikan keadaan Indonesia yang  sampai sekarang masih menjadi negara terjajah.Indonesia masih belum berdaulat, belum mandiri, dan belum sejahtera. Tidak ada bedanya Indonesia sekarang dibandingkan dengan zaman VOC. Kekayaan alam Indonesia tidak dinikmati oleh rakyat Indonesia, tapi oleh bangsa lain. Triliunan kekayaan Indonesia raib entah kemana, anggaran pemerintah yang rawan korupsi, oknum pemerintah yang tidak pro rakyat, sampai ke Indonesia yang tak mampu mengembangkan ekonomi mikro. Indonesia negara maritim, tapi tetap melakukan impor garam dan ikan. Indonesia negara agraris, tapi kedelai, beras, bawang, jagung,bahkan singkong juga impor dari negara lain.”Indonesia sudah tak mampu nanam singkong,kita negara agraris yang tidak bisa nanam singkong, kita harus malu”ujar Prabowo.
 
Prabowo menjelaskan,Indonesia berpeluang menjadi negara dengan perekonomian yang menyejahterakan rakyat jika sistem perekonmiannya benar. Indonesia terlalu mengalami ketimpangan, uang beredar hanya di kalangan atas, perekonomian hanya di level makro, tak menyentuh mikro. “Di Amerika petani itu disubsidi, difasilitasi negara. Di Indonesia BBM ynag disubsidi”terang Prabowo. Prabowo menilai maraknya korupsi juga tidak terlepas dari sistem yang rusak, pemimpin yang lambat mengambil sikap.“Saatnya Indonesia ini berubah, dan untuk berubah dibutuhkan pemimpin yang tegas dan cepat tanggap”tambah Prabowo yang disambut tepuk tangan dari ratusan orang yang hadir.
 
Menurut Ketua Umum ICMI Jawa Barat,H. Moh. Najib, M.Ag ,dialog nasional ini diadakan sebagai tindak lanjut  program silaturahmi kerja  nasional ICMI Pusat di Jakarta. Dalam program tersebut membahas tentang persoalan bangsa melalui dialog nasional. Dialog nasional kali ini ICMI mengundang Prabowo karena menilai Prabowo memilki wacana politik untuk menjadi calon presiden.Selaykanya warga Jawa Barat mengetahui bagaiamana keadaan negara ini dan apa yang harus dilakukan. Dialog ini bebas tanpa unsur politik, ke depan ICMI juga akan mengundang berbagai tokoh nasional lain.”ICMI independen, ini bukan bentuk dukungan terhadap Prabowo,beliau kan juga dewan pembina ICMI, lain waktu kita undang tokoh-tokoh yang lain”ujar Najib.
 
Dalam pemaparannya Prabowo menyampaikan empat tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa ini. Tantangan pertama adalah menipisnya cadangan sumber daya energi. Tantangan kedua adalah ledakan populasi warga Indonesia. Tantangan berikutnya adalah pemerintah yang lemah, tidak efisien dan korup. Tantangan terkahir adalah ketidakseimbangan struktural perekonomian Indonesia. Untuk mengahdapi tantangan-tantangan tersebut Prabowo menyampaikan bermacam gagasan yang disambut tepuk tangan meriah dari para peserta dialog dan teriakan-teriakan “Prabowo Presiden Indonesia”.Teriakan-teriakan tersebut ditanggapi Prabowo dengan berkata “Ini bukan tugas saya saja, ini tanggung jawab kita bersama untuk menuntaskan tantang-tantangan ini”jawabnya.(MJ01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar