Sabtu, 26 Januari 2013

Hattanomika Community , Komunitas Peduli Ekonomi Bangsa



Sebuah komunitas yang menamai diri mereka,Hattanomika Community menggelar suatu rangkaian acara dengan tema Kick-Off Activities : Day With Entrepreneurs, yang dilaksanakan Minggu, 27 Januari 2013. Rangkaian acara ini dimulai dengan mengadakan  press conferences yang digelar di Sixty Meeting Point Resto &Café dua hari sebelum acara dilaksanakan. Dalam press conferences yang dihadiri oleh media-media di Kota Bandung ini hadir pula beberapa narasumber seperti Jodi Janitra (Bobber Café), Ciptadi Syachrani (@info_bdg), dan  Fauzi Rahmanto (Komunitas Tangan di Atas). Mereka nantinya akan menjadi pembicara dalam seminar yang menjadi rangkaian acara selanjutnya.
Hattanomika adalah sebuah komunitas yang digagas oleh para pemerhati sosial, ekonomi, dan politik di Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan(PPSK) Yogyakarta. Komunitas ini menaruh perhatian pada pentingnya melanjutkan berbagai gagasan dan agenda reformasi pasca orde baru terkait tentang perekonomian bangsa. Salah satu yang menarik minat pendiri komunitas ini adalah melihat peran Ir. M. Hatta Radjasa (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) dalam perkembangan bangsa ini. Hatta Radjasa dinilai menjadi sosok yang menonjol dalam khazanah pepolitikan dan kehidupan sosio-ekonomi negeri ini.
Riza Noer Arfani, dari PPSK menyatakan bahwa rangkaian acara yang mereka laksanakan bertujuan untuk meningkatkan motivasi para pengusaha muda di Bandung. Komunitas ini hadir untuk memberi konteks keluasan dan keterbukaan pada gagasan-gagasan pengembangan ekonomi Indonesia ke depan. “Pengusaha muda ini merupakan pilar-pilar pembangunan ekonomi negara”ujar Riza. Bandung adalah kota pertama yang dijadikan langkah pembuka berkembangnya Hattanomika community ini, menyusul kota-kota besar di Indonesia lainnya
Menurut Riza, nama Hattanomika yang digunakan untuk komunitas ini merupakan bentuk apresiasi pada Hatta Radjasa yang dinilai memajukan perekonomian Indonesia. Selain  menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta dinilai sangat memerhatikan bangkitnya perekonomian bangsa. Pemilihan nama ini pun menimbulkan berbagai persepsi bagi banyak orang. Seperti pertanyaan yang muncul dari salah seorang peserta press conferences tentang terkaitnya komunitas ini dengan persiapan pemilu 2014. Menanggapi pertanyaan tersebut Riza berkomentar bahwa PPSK bukanlah organisasi partisan, tapi ia juga tidak menampik  PPSK memiliki ikatan emosional dengan Hatta Radjasa .
Bersama Amien Rais, Hatta merupakan orang-orang yang ikut mendirikan PPSK. PPSK juga tidak menutupi bahwa berdirinya Komunitas Hattanomika ini sebagai langkah awal dalam upaya mendukung Hatta Radjasa sebagai pemimpin bangsa ini. Pemikiran-pemikiran Hatta dinilai mampu meningkatkan perekonomian Indoneisa. Walau dinilai oleh seorang jurnalis Amerika bahwa kebijakan ekonominya cenderung proteksionisme, restriksi perdagangan dan pembatasan modal asing, Hatta tetap konsisten demi kemajuan bangsa. ”Untuk Indonesia yang lebih baik dan maju dalam bidang perkenomian, kita tentu berusaha untuk memenangkan beliau”ujar Riza sambil tersenyum.
 Terkait dengan acara yang diselenggarakan oleh Hattanomika ini, Riza mengatakan bahwa acara ini dilaksanakan tanpa konten politis. Rangakaian acara ini benar-benar untuk memotivasi  pengusaha-pengusaha Kota Bandung yang merupakan “icon” kota kreatif agar lebih maksimal dalam menjalankan usahanya. “Kita fokus dulu untuk perkembangan wirausaha muda, soal politik nanti dulu, ada saatnya”tambahnya.
Beberapa hal yang menjadi pokok gagasan Hattanomika juga menjadi materi yang disampaikan dalam seminar yang digelar di Bober Café Tropicana, Bandung. Seminar tentang kewirausahaan yang diikuti oleh lebih kurang 30 orang ini membahas tentang “Membangun Bisnis IT yang berkesinambungan”. Materi yang disampaikan oleh Fauzi Rahmanto ini menyentuh konsep Hattanomika yang menginginkan kajian tentang kebijakan ekonomi yang diambil oleh Hatta tidak sekedar pada tataran konsep. Hattanomika menginginkan kajian yang mencakup beragam gagasan, konsep dan praktik sosio-kultural plus politik yang melingkupi kehidupan ekonomi. “Saya ikut seminar ini karena saya ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses dan juga membangun bangsa. Tidak hanya dimulut, tapi benar-benar aksi” ujar Muhammad AlGhifarri, salah seorang peserta seminar dari Universitas Islam Negeri,Bandung.
Sebelum menggelar seminar rangkaian acara ini dibuka pada pagi hari di area Dago Car Free Day  yang dihadiri langsung oleh Hatta Radjasa yang disambut antusias oleh masyarakat Bandung. Acara berupa senam massal, kesenian jalanan, dan berbagai hiburan lainnya juga dilaksanakan dengan meriah. Dalam ksempatan tersebut Hatta sempat berdiskusi dengan beberapa warga dan mengatakan bahwa Indonesia harus mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki agar lebih dapat bersaing dengan bangsa lain.
Pendapat Hatta Radjasa ini menguatkan tiga elemen penting yang dianut oleh komunitas Hattanomika yaitu keunggulan, kemandirian dan kemakmuran bangsa. Suatu bangsa dapat diukur sebagai negara unggulan jika memiliki daya saing dan harga diri. Apabila daya saing suatu negara  telah ada maka dengan sendirinya harga diri bangsa tersebut di mata bangsa-bangsa lain juga akan terukir dengan sendirinya. Menurut Jodi Janitra, Owner Bober Café, Indonesia dapat meningkatkan harga dirinya dengan mampu meningkatkan potensi bangsa ini sebagai negara yang tengah menggeliat untuk bangkit.”Kita para pengusaha, berusaha untuk dapat berkontribusi aktif demi perkembangan perekonomian Indonesia”tambah Jodi
Selain keunggulan suatu bangsa harus berbicara mengenai kemandirian. Berkaitan dengan kemandirian, hal ini juga menjadi fokus perhatian Hattanomika karena kemandirian akan menjadi kekuatan bagi suatu bangsa. Dengan menumbuhkan semangat kewirausahaan Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang mandiri. Bangsa yang mampu mencetak kekuatan ekonomi dan pelaku ekonomi domestik baik secara mikro ataupun makro. Menurut Fauzi Rahmanto, seorang bussines coach, pengusaha di Indonesia harus mampu mandiri, tidak manja dan cengeng.”Pengusaha harus siap menghadapi masalah apapun yang mengganjal dalam usahanya”ujarnya.
Elemen terakhir yang dianut oleh Hattanomika Community ini adalah bercita-cita untuk menciptakan kemakmuran bangsa. Bangsa yang makmur adalah bangsa yang mampu menghasilkan kebahagiaan bagi segenap elemen di dalam bangsa tersebut. Indonesia diharapkan mampu menghasilkan kebahagiaan seperti itu, kebahagiaan yang adil, tidak hanya untuk sebagian golongan. Melalui rangkaian acara yang digelar oleh Hattanomika inilah semua cita-cita tersebut diharapkan dapat mulai tumbuh bersama para pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk ikut serta bergerak demi kemajuan perekonomian bangsa.  (MJ01)Arif


Tidak ada komentar:

Posting Komentar