Sebuah komunitas yang menamai
diri mereka,Hattanomika Community menggelar
suatu rangkaian acara dengan tema Kick-Off
Activities : Day With Entrepreneurs, yang dilaksanakan Minggu, 27 Januari
2013. Rangkaian acara ini dimulai dengan mengadakan press
conferences yang digelar di Sixty Meeting Point Resto &Café dua
hari sebelum acara dilaksanakan. Dalam press
conferences yang dihadiri oleh media-media di Kota Bandung ini hadir pula
beberapa narasumber seperti Jodi Janitra (Bobber Café), Ciptadi Syachrani
(@info_bdg), dan Fauzi Rahmanto (Komunitas
Tangan di Atas). Mereka nantinya akan menjadi pembicara dalam seminar yang
menjadi rangkaian acara selanjutnya.
Hattanomika
adalah sebuah komunitas yang digagas oleh para pemerhati sosial, ekonomi, dan
politik di Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan(PPSK) Yogyakarta. Komunitas
ini menaruh perhatian pada pentingnya melanjutkan berbagai gagasan dan agenda
reformasi pasca orde baru terkait tentang perekonomian bangsa. Salah satu yang
menarik minat pendiri komunitas ini adalah melihat peran Ir. M. Hatta Radjasa
(Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) dalam perkembangan bangsa ini. Hatta
Radjasa dinilai menjadi sosok yang menonjol dalam khazanah pepolitikan dan
kehidupan sosio-ekonomi negeri ini.
Riza Noer
Arfani, dari PPSK menyatakan bahwa rangkaian acara yang mereka laksanakan
bertujuan untuk meningkatkan motivasi para pengusaha muda di Bandung. Komunitas
ini hadir untuk memberi konteks keluasan dan keterbukaan pada gagasan-gagasan
pengembangan ekonomi Indonesia ke depan. “Pengusaha muda ini merupakan
pilar-pilar pembangunan ekonomi negara”ujar Riza. Bandung adalah kota pertama
yang dijadikan langkah pembuka berkembangnya Hattanomika community ini, menyusul kota-kota besar di Indonesia lainnya
Menurut Riza, nama
Hattanomika yang digunakan untuk komunitas ini merupakan bentuk apresiasi pada Hatta
Radjasa yang dinilai memajukan perekonomian Indonesia. Selain menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat
Nasional, Hatta dinilai sangat memerhatikan bangkitnya perekonomian bangsa.
Pemilihan nama ini pun menimbulkan berbagai persepsi bagi banyak orang. Seperti
pertanyaan yang muncul dari salah seorang peserta press conferences tentang terkaitnya komunitas ini dengan persiapan
pemilu 2014. Menanggapi pertanyaan tersebut Riza berkomentar bahwa PPSK
bukanlah organisasi partisan, tapi ia juga tidak menampik PPSK memiliki ikatan emosional dengan Hatta
Radjasa .
Bersama Amien
Rais, Hatta merupakan orang-orang yang ikut mendirikan PPSK. PPSK juga tidak
menutupi bahwa berdirinya Komunitas Hattanomika ini sebagai langkah awal dalam
upaya mendukung Hatta Radjasa sebagai pemimpin bangsa ini. Pemikiran-pemikiran
Hatta dinilai mampu meningkatkan perekonomian Indoneisa. Walau dinilai oleh
seorang jurnalis Amerika bahwa kebijakan ekonominya cenderung proteksionisme,
restriksi perdagangan dan pembatasan modal asing, Hatta tetap konsisten demi
kemajuan bangsa. ”Untuk Indonesia yang lebih baik dan maju dalam bidang
perkenomian, kita tentu berusaha untuk memenangkan beliau”ujar Riza sambil
tersenyum.
Terkait dengan acara yang diselenggarakan oleh
Hattanomika ini, Riza mengatakan bahwa acara ini dilaksanakan tanpa konten
politis. Rangakaian acara ini benar-benar untuk memotivasi pengusaha-pengusaha Kota Bandung yang
merupakan “icon” kota kreatif agar lebih maksimal dalam menjalankan usahanya. “Kita
fokus dulu untuk perkembangan wirausaha muda, soal politik nanti dulu, ada
saatnya”tambahnya.
Beberapa
hal yang menjadi pokok gagasan Hattanomika juga menjadi materi yang disampaikan
dalam seminar yang digelar di Bober Café Tropicana, Bandung. Seminar tentang
kewirausahaan yang diikuti oleh lebih kurang 30 orang ini membahas tentang
“Membangun Bisnis IT yang berkesinambungan”. Materi yang disampaikan oleh Fauzi
Rahmanto ini menyentuh konsep Hattanomika yang menginginkan kajian tentang
kebijakan ekonomi yang diambil oleh Hatta tidak sekedar pada tataran konsep.
Hattanomika menginginkan kajian yang mencakup beragam gagasan, konsep dan praktik
sosio-kultural plus politik yang melingkupi kehidupan ekonomi. “Saya ikut
seminar ini karena saya ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses dan juga
membangun bangsa. Tidak hanya dimulut, tapi benar-benar aksi” ujar Muhammad
AlGhifarri, salah seorang peserta seminar dari Universitas Islam
Negeri,Bandung.
Sebelum
menggelar seminar rangkaian acara ini dibuka pada pagi hari di area Dago Car Free Day yang dihadiri langsung oleh Hatta Radjasa yang
disambut antusias oleh masyarakat Bandung. Acara berupa senam massal, kesenian
jalanan, dan berbagai hiburan lainnya juga dilaksanakan dengan meriah. Dalam
ksempatan tersebut Hatta sempat berdiskusi dengan beberapa warga dan mengatakan
bahwa Indonesia harus mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki agar lebih
dapat bersaing dengan bangsa lain.
Pendapat
Hatta Radjasa ini menguatkan tiga elemen penting yang dianut oleh komunitas
Hattanomika yaitu keunggulan, kemandirian dan kemakmuran bangsa. Suatu bangsa
dapat diukur sebagai negara unggulan jika memiliki daya saing dan harga diri.
Apabila daya saing suatu negara telah
ada maka dengan sendirinya harga diri bangsa tersebut di mata bangsa-bangsa
lain juga akan terukir dengan sendirinya. Menurut Jodi Janitra, Owner Bober Café, Indonesia dapat
meningkatkan harga dirinya dengan mampu meningkatkan potensi bangsa ini sebagai
negara yang tengah menggeliat untuk bangkit.”Kita para pengusaha, berusaha
untuk dapat berkontribusi aktif demi perkembangan perekonomian Indonesia”tambah
Jodi
Selain
keunggulan suatu bangsa harus berbicara mengenai kemandirian. Berkaitan dengan
kemandirian, hal ini juga menjadi fokus perhatian Hattanomika karena
kemandirian akan menjadi kekuatan bagi suatu bangsa. Dengan menumbuhkan
semangat kewirausahaan Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang mandiri. Bangsa
yang mampu mencetak kekuatan ekonomi dan pelaku ekonomi domestik baik secara
mikro ataupun makro. Menurut Fauzi Rahmanto, seorang bussines coach, pengusaha di Indonesia harus mampu mandiri, tidak
manja dan cengeng.”Pengusaha harus siap menghadapi masalah apapun yang
mengganjal dalam usahanya”ujarnya.
Elemen
terakhir yang dianut oleh Hattanomika Community
ini adalah bercita-cita untuk menciptakan kemakmuran bangsa. Bangsa yang
makmur adalah bangsa yang mampu menghasilkan kebahagiaan bagi segenap elemen di
dalam bangsa tersebut. Indonesia diharapkan mampu menghasilkan kebahagiaan
seperti itu, kebahagiaan yang adil, tidak hanya untuk sebagian golongan.
Melalui rangkaian acara yang digelar oleh Hattanomika inilah semua cita-cita
tersebut diharapkan dapat mulai tumbuh bersama para pengusaha-pengusaha di
Indonesia untuk ikut serta bergerak demi kemajuan perekonomian bangsa. (MJ01)Arif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar