BANDUNG—Mendekati masa pemilihan
gubernur(pilgub) Jawa Barat, berbagai isu mulai bermunculan. Salah satu isu yang beredar
adalah maraknya golongan putih(golput) yang tidak akan ikut serta memilih dalam
pilgub Jabar nanti. Menanggapi fenomena ini Departemen Agama (Depag) Jawa
Barat, memberikan himbauan kepada pondok-pondok pesantren di Jawa Barat. Ditemui
di Kantor Departemen Agama, Jl. Jend.Sudirman, Kabid Pekapontren
Kanwil Depag
Jabar, Selasa (12/2), Drs. H. Sukandar,
mengatakan himbauan berisi ajakan agar berpartisipasi dalam pilgub
Jabar yang akan di gelar 24 Februari 2013 nanti. Hal ini dilakukan karena pondok pesantren berpotensi menjadi golput,
baik itu karena ideologi, atau kebingungan memilih calon yang amanah.
Menurutnya himbauan
tersebut dilakukan karena pondok pesantren(ponpes)yang jumlahnya ribuan dihuni mayoritas
masyarakat Jawa Barat. Setiap penghuni ponpes berhak untuk ikut serta dalam
memilih pemimpin daerah mereka. Namun, dalam hal ini Depag tidak melakukan
pemaksaan atau penggiringan opini terhadap salah satu calon. Pilgub ini adalah
penentuan nasib Jawa Barat 5 tahun ke depan, untuk itu dibutuhkan keikutsertaan
masyarakat Jabar secara keseluruhan.”Pemerintah hanya menginginkan semua
masyarakat berkontribusi aktif dalam menyukseskan pilgub Jabar ini. 8000
pesantren adalah potensi yang besar untuk Jawa Barat”ucap Sukandar. Selain itu,
dalam konteks agama masyarakat memang diperintahkan untuk ikut aktif dalam
pemilihan pemimpinnya.
Menanggapi isu
golput yang beredar, Ketua Lajnah
Maslahiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Dr Arim
Nasim menyampaikan bahwa hal tersebut sungguh wajar. Menurut Arim, golput dapat
terbagi menjadi tiga sebab, karena apatis, karena ideologi, atau karena
bingung. Masyarakat mulai apatis karena mneilai politik tidak berefek langsung
terhadap kesejahteraan mereka. Ideologi juga menyebabkan seseorang lebih
memilih jalan lain selain memilih calon yang ada, bukan karena tidak peduli,
tapi karena merasa tidak ada yang bisa menampung aspirasi mereka. Bingung
memilih calon mana yang terbaik juga memberikan dampak golput bagi pilgub kali
ini.
Menurut
Arim, yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah menyadarkan para elit politik
untuk kembali intropeksi diri. Elit politik bukan menjadikan rakyat objek
disaat kampanye saja, tapi terus menjaga dan mensejahterakannya. Jika tidak,
lama-kelamaan masyarakat akan semakin apatis untuk berkontribusi dalam kegiatan
pemerintah seperti pilgub ini. “Himbauan bukan hnya ke ponpesnya, tapi himbau kaum
“atas” agar lebih menyejahterakan rakyat”jawab Arim. (MJ01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar