Minggu, 19 Mei 2013

HARI BERMIMPI BANGKIT ??





Indonesia, salah satu negara dengan jumlah penduduk  terbesar di planet ini. Negara maritim dengan laut yang sangat luas, zamrud khatulistiwa yang hutannya sebagai paru-paru dunia, serta negara unik dengan ribuan budaya daerah. Bangsa besar yang puas dijajah dan berhasil mengembalikan kemerdekaannya. Namun, semua prestasi-prestasi itu sepertinya hanya batas sebutan bibir, bersifat tidak nyata dan orang Indonesia sendiri tidak tahu apa kegunaan dari prestasi-prestasi tersebut.
            Jika bicara prestasi lain mungkin Indonesia masih kalah dari berbagai negara lain dengan jumlah penduduk dan luas daerah yang lebih kecil. Sebagai contoh dalam bidang prestasi yang diakui oleh dunia,Nobel. Pernahkah kita berpikir, Nobel apa yang pantas diberikan pada orang Indonesia?Kedokteran?Fisika?Kimia?atau Ekonomi? Kita akan menjawabnya, Indonesia bisa menerima semua kategori dari nobel tersebut. Ya, Indonesia memang bisa mendapatkan nobel dari semua kategori tersebut, tapi entah kapan dan bagaimana caranya? Bagaimana mungkin seorang Indonesia mendapatkan nobel perdamaian sementara negaranya sendiri tidak kunjung damai. Bagaimana mungkin seorang Indonesia mendapatkan nobel ekonomi sementara ekonomi negaranya kacau-balau?Ini yang harus menjadi renungan bagi kita.
            Beralih ke bidang olahraga, setiap event olahraga yang Indonesia ikuti tidak pernah memuaskan rakyat Indonesia, sepak bola selalu gagal, bulu tangkis didiskualifikasi di olimpiade, suporter rusuh, PON amburadul. Hanya satu yang bisa dibanggakan, Indonesia menjuarai SEAGAMES 2011, itupun diuntungkan  karena menjadi tuan rumah, dan rakyat masih harus menelan  kekecewaan karena sepak bola yang memilki nilai prestasi lebih harus kalah dari Malaysia. Itulah yang seharusnya orang-orang Indonesia sadari, jangan pernah mengharapkan hasil maksimal apabila usaha yang dilakukan tidak maksimal. Jangan mengharapkan hasil besar jika usaha yang dilakukan tidaklah besar.
Segudang permasalahan politik, ekonomi, budaya, hukum, dan lainnya telah menenggelamkan Indonesia di lautan masalah yang membuatnya sulit untuk naik ke permukaan. Indonesia seolah-olah tidak tahu bagaimana menyelesaikan permasalahan demi permasalahan dengan baik. Menghadapi sebuah kasus,  semisal kasus terbunuhnya aktifis HAM Munir yang telah lebih dari 8 tahun tapi belum bisa terkuak dengan jelas.
Setiap tahun bangsa kita banyak memeringati hari besar nasional, Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari Pahlawan, Hari Kebangkitan Nasional, Hari Sumpah Pemuda, dan banyak lagi.  Dalam waktu dekat Hari kebangkitan Nasional yang akan ramai diperbincangkan. Jika kita kaji secara mendasar hari-hari yang kita peringati tersebut selayaknya membuat bangkitnya rasa dan semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme
Ditambah kesadaran untuk memperjuangkan kembali kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Tapi jika sekarang kita liat  peringatan hanya peringatan dan mungkin tidak mengetahui apa fungsi apa makna dan apa manfaat memeringati hari-hari bersejarah tersebut. 
Jika dihitung Indonesia telah berkali-kali memeringati hari bersejarah ini. Tapi semua itu hanya sebatas perayaan, hanya sebatas mengingat di pagi hari dan lupa di sore hari. Apakah benar Hari Kebangkitan Nasional itu bisa membuat BANGKIT?? Sepertinya belum, masih banyak hal-hal yang belum mampu dibangkitkan oleh semangat Hari Kebangkitan Nasional ini.
Indonesia memilki potensi luar biasa dalam bidang sumber daya manusia. Jumlah yang banyak, disertai budaya yang beragam akan menimbulkan sumber daya manusia yang heterogen dan unik. Terbukti banyak anak Indonesia yang berhasil meraih prestasi dalam bidang sains, dan teknologi serta berbakat dalam bidang seni budaya di dunia Internasional.Namun, mengapa mereka hanya mendapatkan medali emas dan hadiah tapi  tidak berdampak terhadap negara ini? 
Anak-anak Indonesia hanya berlomba, pola pikir mereka hanya dibuat untuk berkompetisi demi nama baik mereka, keluarga, dan sedikit untuk  negara. Mereka berjuang tanpa diingatkan bahwa ilmu dan prestasi yang mereka dapat selayaknya dapat menjadi manfaat bagi negara untuk membuat negara ini lebih maju. Hasilnya, orientasi mereka adalah menjadi lebih pintar , lebih berprestasi dan nantinya bekerja di luar negeri dan menjadi kaya raya dengan pengetahuan mereka karena di luar negeri skill  mereka lebih tinggi harganya. Hal ini harus diperhatikan lebih baik oleh negara kita untuk bangkit menjadi negara yang besar.
Tawuran antar Ormas, tawuran antar kampong, tawuran antar “genk”, tawuran antar agama, dan segala jenis tawuran terus dan terus berlangsung di Indonesia tanpa henti. Jika diibaratkan Indonesia adalah kapal selam yang ingin keluar  dari lautan masalah, maka berbagai macam konflik ini adalah pertikaian para kru kapal selam. Bagaimana mungkin sebuah kapal selam akan berjalan dengan baik jika awak kapal saling bertarung, menunjukkan keegoisan masing-masing, bagaimana mungkin Indonesia bisa bangkit dan maju jika rakyat Indonesia sendiri masih tidak bisa selaras dan membangun harmoni kehidupan yang baik?
Peringatan ke-105 kebangkitan nasional akan segera berlangsung ,tidak selayaknya bangsa Indonesia harus menyaksikan tindakan munafik atas rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan serta sikap gotong royong. Sifat  yang selama ini menjadi ciri khas Indonesia dan digembor-gemborkan setiap saat. Sudah cukup rakyat Indonesia menjadi saksi tindak kekerasan, aksi premanisme, korupsi dan berbagai penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang yang justru mengemban amanat rakyat di posisi yang terhormat, krisis kepercayaan terhadap pemimpin, dan segala macam jenis tawuran.
Jika hal-hal  di atas dapat dipahamu oleh bangsa Indonesia dan menjadikan tanggal 20 Mei 2013 ini  sebagai momentum awal pergerakan menuju kebangkitan yang membawa perubahan, maka saya yakin beberapa tahun ke depan, tidak akan ada lagi tulisan seperti ini, yang ada hanyalah tulisan tentang berbagai keberhasilan rakyat Indonesia.
Kebangkitan nasional bukanlah sebuah mimpi, menjadi negara hebat bukanlah sebatas angan. Semua bisa terwujud jika semua elemen yang ada dapat memilki satu tekad menuju perubahan tersebut. Semoga ke depan bangsa Indonesia bisa menata kehidupan yang lebih baik sesuai dengan cita-cita perjuangan bangsa sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan sesuai dengan Pancasila.
            20 Mei bukan hanya tanggal bersejarah yang harus diperingati, tapi 20 Mei menjadi “alarm” yang setiap tahun mengingatkan kita agar bangun dan bangkit, bukan hanya bangkit, tapi juga berubah untuk lebih baik. “Maju Indonesia kembalikan kepercayaan rakyatmu, dan jangan sampai mereka semua berteriak MUAK!! Menjadi bagian dari dirimu”.